Pentingnya Imunisasi pada anak

  • May 27, 2024
  • PPID Desa Sandik
  • Artikel

Apa Itu Imunisasi?

Imunisasi adalah adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus dan bakteri sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, imunisasi juga biasa di sebut sebagai vaksinasi. Vaksin adalah sebuah antigen atau mikroorganisme yang sudah dilemahkan patogennya sehingga ketika dimasukkan kedalam tubuh tidak menimbulkan sakit dan sistem body dalam tubuh dapat membentuk antibodi untuk melawan virus atau mikroorganisme tersebuat.

Imunisasi biasa diberikan kepada anak namun dalam kondisi tertentu orang dewasa juga diberikan imunisasi. Anak usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap, sedangkan anak usia 18 bulan mendapatkan imunisasi lanjutan. Anak usia sekolah dasar perlu mendapatkan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang masa perlindungan anak.

Anak harus mendapatkan imunisasi sedini mungkin. Mendapatkan semua jenis imunisasi yang diwajibkan tepat pada waktunya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk anak. Jenis imunisasi yang tercantum pada tabel di bawah ini penting untuk melindungi bayi usia kurang dari satu tahun. Jenis imunisasi ini akan memberikan hasil yang sangat efektif jika diberikan pada usia yang tepat.

NO UMUR VAKSIN
1 0-7 Hari Heaptitis B
2 1 Bulan BCG, Polio-1
3 2 Bulan DPT, HB-1 dan Polio-2
4 3 Bulan DPT, HB-2 dan Polio-3
5 4 Bulan DPT, HB-3 dan Polio-4
6 9 Bulan Campak

Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa penyakit. Semua anak termasuk anak cacat, harus mendapatkan imunisasi, seorang anak diimunisasi dengan vaksin yang disuntikkan atau diteteskan melalui mulut.


Vaksin Tambahan (Booster)

Pada beberapa negara, dosis vaksin tambahan, yang disebut sebagai booster diberikan setelah usia anak satu tahun lebih. Pemberian booster untuk membantu menjaga efektivitas vaksin sehingga anak dapat dilindungi lebih lama sedangkan di Indonesia booster yang diwajibkan diberikan pada anak Sekolah Dasar melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah yang biasa disebut sebagai BIAS, dengan jadwal:

KELAS SD VAKSIN
1 Campak, DT
2 TT
3 TT

Beberapa Imunisasi yang Biasa Diberikan Pada Anak

1. Imunisasi Hepatitis B 

Imunisasi ini bertujuan agar balita terhindar dari infeksi penyakit hepatitis B. Ppenyakit ini dapat menimbulkan beberapa masalah komplikasi serius, seperti kanker hati dan sirosis. Imunisasi diberikan melalui suntikan pada paha bayi dan diulang sebanyak 5 kali. Tahap pertama vaksin ini diberikan setelah bayi lahir, tahap berikutnya diberikan secara berturut-turut saat bayi berusia 2, 3, 4, dan 18 bulan.

Pada beberapa negara hepatitis masih menjadi masalah. 10 dari 100 orang akan menderita Hepatitis sepanjang hidupnya jika tidak diberi vaksin hepatitis B. Sampai dengan seperempat dari jumlah anak yang menderita hepatitis B dapat berkembang menjadi kondisi penyakit hati yang serius, seperti kanker hati di kemudian hari. Di samping itu wajib diberikan imunisasi Hepatitis B segera setelah bayi lahir untuk mencegah penularan virus hepatitis dari ibu kepada anaknya.

2. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG dapat melindungi anak dari penyakit Tuberkulosis (TBC) yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sama seperti imunisasi hepatitis B, imunisasi BCG juga diberikan setelah bayi lahir, tujuannya untuk melindungi balita dari kuman yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis atau TBC. TBC adalah salah satu penyakit menular yang berbahaya karena penyakit ini menyerang paru-paru, otak, tulang, sendi, dan ginjal.

3. Imunisasi DPT-HB-Hib

Imunisasi DPT dapat mencegah penyakit dipteri, pertusis dan tetanus. Dipteri menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kesulitan bernafas bahkan kematian. Tetanus menyebabkan kekakuan otot dan kekejangan otot yang menyakitkan dan dapat mengakibatkan kematian. Pertusis atau batuk rejan mempengaruhi saluran pernafasan dan dapat menyebabkan batuk hingga delapan minggu.

Imunisasi yang satu ini juga termasuk imunisasi wajib yang perlu balita dapatkan. Imunisasi ini diberikan sebanyak 4 kali saat bayi berusia 2, 3, 4, dan 18 bulan. Imunisasi ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah balita dari beberapa penyakit, seperti difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis.

4. Imunisasi polio tetes dan polio suntik

Polio adalah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus, virus bisa menyerang sistem saraf di otak dan saraf tulang belakang. Pada beberapa kasus serius, penyakit ini bisa menyebabkan sesak napas, kelumpuhan, bahkan kematian. Imunisasi polio ini tersedia dalam bentuk tetes dan suntik. Untuk imunisasi polio tetes diberikan saat bayi baru lahir dan saat berusia 2, 3, serta 4 bulan. Sedangkan, imunisasi polio suntik atau IPV diberikan hanya satu kali pada bayi yang berusia 4 bulan.

Semua anak perlu mendapatkan imunisasi polio. Tanda-tanda polio adalah tungkai tiba-tiba lumpuh dan sulit untuk bergerak. Dari 200 anak yang terinfeksi polio, maka satu orang akan menjadi cacat sepanjang hidupnya.

5. Imunisasi campak-rubella (MR)

Penting untuk mendapatkan imunisasi campak rubella sesuai dengan jadwalnya, imunisasi ini bertujuan untuk mencegah Balita terkena penyakit campak dan rubella yang mudah menular, terutama pada bayi. Imunisasi ini diberikan 3 kali kepada anak yang berusia 9 bulan, 18 bulan, dan 5 tahun.

Semua anak wajib mendapatkan imunisasi Campak, karena campak dapat memperburuk kondisi anak yang kurang gizi, perkembangan mental yang buruk, dan melemahnya penglihatan serta pendengaran. Tanda-tanda seorang anak menderita campak adalah demam dan ruam merah pada wajah, disertai dengan batuk, cairan keluar dari hidung serta mata merah. Anak dapat meninggal karena campak.


Pentingnya Vaksin bagi Ibu dan Anak

Pemberian imunisasi kepada Wanita Usia Subur (WUS) minimal dua dosis TT sebelum atau pada saat hamil, akan memberikan perlindungan kepada ibu dan bayinya sampai dengan usia beberapa minggu setelah lahir.

Pada usia dua bulan, bayi memerlukan dosis pertama TT (komponen tetanus dari vaksin DPT) untuk memperpanjang masa perlindungan yang diterima dari ibu terhadap tetanus. Pada beberapa negara di mana banyak kekurangan vitamin A merupakan hal yang biasa, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi diselenggarakan setiap 4 – 6 bulan sekali kepada setiap anak usia enam bulan sampai lima tahun. Vitamin A dibagikan bersama kegiatan imunisasi rutin (seperti vaksin campak pada usia sembilan bulan) atau selama masa kampanye khusus. Vitamin A juga merupakan bagian penting dari perawatan campak.

ASI dan kolostrum atau susu kental berwarna kekuning-kuningan yang diproduksi selama beberapa hari setelah seorang ibu bersalin, memberikan bayi perlindungan terhadap diare, pneumonia, dan beberapa penyakit lain. Kolostrum sering juga disebut sebagai “vaksin pertama bagi bayi baru lahir“ berguna untuk membangun kekebalan anak terhadap penyakit. Semua ibu hamil dan anak perlu mendapatkan Imunisasi TT.

Kondisi di Beberapa Negara

Di banyak negara, pneumonia yang disebabkan oleh bakteri pneumococcus atau bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) merupakan hal yang dianggap biasa tetapi sebetulnya dapat menyebabkan kematian. Di samping itu bakteri ini dapat juga menyebabkan terjadinya meningitis dan penyakit infeksi serius lainnya.

Berbagai jenis bakteri ini sangat berbahaya untuk anak usia di bawah lima tahun. Untuk mencegah kematian, maka anak perlu diberikan vaksin Haemophilus influenzae type B , dan vaksin pneumococcal (PCV). Vaksin pentavalent ( five in one), yang dikombinasikan dengan DPT, hepatitis B dan Hib kini semakin banyak digunakan di beberapa negara di dunia.