• Jan 18, 2023
• Admin Desa Sandik
• Berita Desa

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosis yang ditularkan melalui cairan saliva (cairan ludah). TBC di Indonesia menempati peringkat ke 3 setelah India dan Cina dengan kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan kematian 11 orang per jam. Untuk menurunkan jumlah kasus TB di Indonesia membutuh keterlibatan setiap orang untuk ikut andil dalam pencegahan penularan TBC.

Dalam hal ini Pemerintah Desa Sandik membentuk Desa Siaga TB dalam rangka mempercepat penurunan kasus TB untuk mencapai target eliminasi TB tahun 2030, sesuai dengan Perpres No. 67/2021 tentang penanggulangan TBC. Desa Siaga TB ini dibentuk dan di SK kan oleh Kepala Desa Sandik pada bulan Maret 2021 dengan harapan bahwa kader-kader yang sudah di SK kan menjadi Kader Desa Siaga TB bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah desa dalam rangka menuntaskan kasus TB di desa Sandik.

Sejak terbentuknya Desa Siaga TB dari tahun 2021 hingga kini terus melakukan sekerining dan investigasi kontak terhadap Indeks kasus TB serta terus melakukaan sosialisasi pencegahan. Kader Desa Siaga TB melakukan sosialisasi secara langsung kemasyarakat dan melakukan kerjasama dengan pihak Puskesmas Meninting untuk memberikan Informasi secara menyeluruh kepada masyrakat tentang TB sehingga masyarakat lebih sadar akan pentingnya memperhatikan kesehatan dan melindungi diri serta keluarga dari penularan TB. Seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap TB semakin meningkat, penemuan kasus TB di Desa Sandik juga semakin meningkat. Sehingga sepanjang tahun 2022 tercatat 20 kasus positif TB di Desa Sandik.

Kepala Desa Sandik H. Abdul Rahman menegaskan bahwa membentuk Desa Siaga TB ini adalah keputusan yang tepat karena Desa yang maju tidak hanya dilihat dari perkembangan SDMnya dan pembanguanan infrastruktur namun bagaimana Pemerintah Desa memberikan peyanan dan pendampingan kesehatan kepada masyarakat. Kader Desa Siaga TB juga menghimbau agar masyarakat segera berobat ke puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya dan menghubungi kader ketika ada gejala TB seperti yang sudah disampaiakn sebelumnya.