Masyarakat dan Staf Desa Se-Kec. Batulayar Gotong Royong Dalam Mempersiapkan Pesta Rakyat dan Parade Budaya di Tanjung Bias

  • Apr 15, 2024
  • PPID Desa Sandik
  • Berita Lobar

Lombok Barat, Sudah menjadi sebuah teradisi, sepekan pasca Hari Raya Idul Fitri sebagai ummat muslim di Indonesia dan Lombok pada khususnya merayakan Lebaran Ketupat yang merupakan sebuah tradisi atau warisan budaya relige dari para pendahulu.

Perayaan Lebaran Ketupat tahun ini oleh Pemerintah Lombok Barat direncanakan dipusatkan di Kec. Batulayar yang berlokasi di Tanjung Bias Desa Senteluk yang akan di gelar pada Rabu, 17 April 2024 dengan melibatkan masyarakat dan berbagai instansi lainnya.

Lebaran Ketupat ini akan dikemas semenarik mungkin dalam bentuk Pesta Rakyat dan Parade Budaya yang dimana masing-masing kontingen dari desa se-Kecamatan Batulayar nantinya akan membawa dulang pesaji bersama kontingennya dan melakukan ziarah makam di Makam Keramat Kec. Batulayar bersama para tokoh agama setempat dengan menggunakan Cidomo.

Senin, 15/04 Masyarakat bersama Dispar dan Staf Desa Se-Kec. Batulayar serta Camat dan seluruh jajarannya, Lakukan persiapan dan gotong royong untuk membersihkan lahan yang akan digunakan di Tanjung Bias 1 dan Tanjung Bias 2  yang nantinya akan digunakan sebagai tempat pergelaran perayaan Lebaran Ketupat.

Berdasarkan musyawarah dan kesepakatn semua pihak, titik kumpul dari kegiatan ini akan dipusatkan di Tanjung Bias 1 dan kegiatan akan dibuka mulai pukul 07:00 WITa, setiap kontingen yang hadir melakukan registrasi di meja registrasi dan berkumpul dengan kontingen masing-masing di tempat yang sudah disiapkan. Dikesempatan ini juga akan dimanfaatkan oleh panitia untuk melakukan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal dari Bea cukai karena kegiatan ini juga bekerjasa dengan Bea cukai NTB.

Lewat Kesempatan ini Irman Sumantri Kabid. Pemasaran Dispar Lombok Barat menyampaikan bahwa kegiatan ini di titik pusatkan di Batulayar atas dasar bahwa Kec. Batulayar adalah ujung pangkal Lombok Barat, yang dimana jika Batulayar hidup maka Lombok Barat akan hidup, sehingga mari kita bersama-sama kemas kegiatan ini semenarik mungkin agar tradisi dan budaya ‘’Lebaran Topat” yang sudah diwariskan oleh para pendahulu kita menggaung di tataran Nasional, karena ini adalah tugas kita bersama, tegasnya.

Kegiatan ini juga di dukung oleh pihak BI, dimana dalam hal ini pihak BI sudah menyiapkan pasar murah bagi para peserta dan masyarakat untuk berbelanja dengan menggunkan QRIS dimana nantinya masyarakat yang transaksi dengan menggunkan QRIS akan mendapatkan harga RP 1 per barang dan di sesi ini transaksi hanya diperbolehkan menggunkan QRIS sehingga masyarakat diminta untuk mempersiapkan hal itu. Pihak BI juga nantinya akan melakukan survey atau pengecekan para pelaku usaha di Tanjung Bias sudah sejauhmana menggunakan QRIS dalam bertransaksi.

Diksempatan ini juga Camat Batulayar M. Subayin menuturkan, masyarakat dan semua pihak dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan ini untuk pertama kalinya Lebaran Topat dipusatkan di Tanjung Bias atas berbagai pertimbangan yakni untuk meningkatkan efek pariwisata Tanjung Bias dan promosi wisata religi Kec. Batulayar paparnya.

Mengutip dari keterang Evi selaku panitia, Pesta rakyat dan parade budaya Lebaran Topat ini diikuti oleh 7 Desa dan organisasi kepemudaan serta mahasiswa yang ada di Kec. Batulayar yang nantinya akan menjadi peserta aktif dan membawa dulang pesaji untuk dilombakan dan mendapatkan doorprize di akhir sesi dan nantinya dari awal hingga akhir sesi kegiatan akan di meriahkan oleh artis lokal Erni Sambel Colet & Jhon Kursi Roda.

H. Abdul Rahman Kepala Desa Sandik selaku peserta saat dikomfirmasi oleh pihak media juga menerangkan bahwa ini merupakan gawe besar kita bersama dan meskipun kegiatan ini tidak di gelar di Desa Sandik namun kita akan memboyong masa ke Tanjung Bias untuk memeriahkan dan menggaungkan kegiatan ini. Dan dengan alasan apapun patut disayangkan ada beberapa desa yang tidak ingin terlibat dalam kegiatan ini padahal ini untuk kebaikan untuk semua pihak secara keseluruhan sebagai masyarakat di Kec. Batulayar, terangnya.